#Attribution1 { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Kamis, 16 April 2015

Contoh Naskah Drama Persahabatan Sekolah

Contoh Naskah Drama Persahabatan Sekolah

Kumpulan Naskah Drama - Contoh Naskah Drama Persahabatan Terbaik, Persahabatan memang menjadi hal yang sangat membahagiakan, tentu kalian semua mempunyai sahabat dalam kehidupan entah itu sahabat disekolah, sahabat saat bermain atau sahabat sejati yang memang selalu bersama kita. untuk menemukan seorang sahabat tentu sangat sulit sekali, karena yang namanya sahabat itu bukan dicari, dia akan datang sendiri, dan itu tergantung kita sendiri menjadi orang yang baik atau yang jahat, jika kita selalu berbuat baik kepada semua orang tak jarang diantara orang yang pernah kamu bantu pasti akan menjadi sahabat baikmu, tapi ngga jarang juga kalau sahabat itu datang dari arah yang berlawanan misalnya dari orang yang dulunya bermusuhan dengan kamu, atau orang yang benar-benar kamu benci saat dulu. dan kita ngga akan pernah tau pasti kapan kita bisa menemukan sahabat sejati.

Contoh Teks Drama tentang Persahabatan - selain itu sahabat memang menjadi orang yang sering sekali membantu kita, dikala kita susah sahabat pun datang untuk mengulurkan tangannya, disaat kita senang sahabat pun datang untuk merayakan kebahagiaan dan keceriaan bersama kita, yang pasti sahabat merupakan sosok yang paling indah dalam pertemanan kita, jadi buat kalian semua yang mempunyai sahabat jangan sampai kalian mengecewakannya, karena yang namanya Persahabatan Sejati itu sangat susah sekali, kebanyakan Persahabatanitu berakhir tragis bahkan hanya karena masalah sepele pun tali persahabatan putus. 

Contoh Naskah Drama Persahabatan Terbaik


Nah, buat kalian semua yang mempunyai hubungan Persahabatan dengan teman kalian semua berikut akan admin berikan pencerahan tentang Contoh Naskah Drama Persahabatan Anak Sekolah

Tokoh : Ana, Dila, Dinda, Winda

Di sebuah sekolah menengah atas atau SMA, terjalinlah sebuah persahabatan 3 anak perempuan yang cukup terkenal di sekolahnya, mereka adalah Ana, Dila dan Dinda. ketiganya memang sangat tenar diantara teman-temannya, tak hanya dikelas, ketenarannya pun menyebar luas dikalangan sekolah mereka. kemanapun pergi mereka selalu bertiga, penampilan nyentrik gaya modis ala orang kaya menjadi ciri khas dari ketiga anak sekolah tersebut. 

Sedangkan disisi lain, salah satu murid sekolah yang terbilang biasa saja yaitu bernama Winda, winda itu orangnya sederhana, dia berpenampilan biasa saja, bahkan dia dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana sekali jadi ya kalau sekolah hanya berpenampilan seadanya, dia selalu berjualan apa saja disekolah, mulai dari makanan hingga pernak-pernik yang disukai perempuan. hal itu winda lakukan karena biaya sekolah yang selalu menuntutnya agar hidup lebih keras dan mandiri. jika ia ingin mencicipi bangku sekolah ya dia harus bekerja.

Dila : eh temen-temen liat deh,, si winda kasian banget ya.. masa sepatunya itu-itu mulu...

Ana : ieyuh banget sih... gak pernah ganti sepatu dasar jorok... 

Dinda : emang tuh, jadi cewek kok dekil banget, ngga malu apa ya... ( mereka bertiga pun selalu mengejek winda )

Winda : Maaf.. temen-temen aku bersih kok, lagian sepatuku juga belum rusak masih bisa dipakai ( winda pun hanya terdiam.. dan melanjutkan berjualan gorengan )

Dila : kalo kamu jualan ya kamu harus sadar diri lah, penampilanmu itu harus cantik biar cowok-cowok pada mau beli sama kamu.

Winda : aku ngga apa-apa kok, kalian mau beli gorengan ku? enak loh 

Ana : idih najis... siapa juga yang mau makan gorengan ini, berminyak banget ngga sehat bisa-bisa penyakitan deh..

Dinda : iya, ntar penyakitnya nular.. penyakit miskinnya hahahahaaa ups... 

Winda : kalau kalian ngga mau beli ngga apa-apa kok, aku mau jualan dulu ya... bye..
Ana : dih.. sana dah jauh-jauh dari sini !

Setiap hari cacian hinaan selalu dilontarkan oleh mulut-mulut mereka bertiga, winda yang hanya anak sederhana pun cuma bisa diam dan selalu tersenyum bila mereka menghujatnya.. bahkan tak jarang kalau winda menawarkan barang yang dijajakan kepada mereka walau winda tahu mereka tak butuh itu.

Dinda : eh winda.. kamu itu ngaca deh,, kita itu udah muak sama kelakuan kamu disekolah..

Ana : iya bener. malu kamu itu, ini sekolah bagus, jangan sampe deh terkenal jeleknya cuma karna kamu yang ngga jelas banget deh...

Winda : emang aku salah apa kok segitunya ?

Dila : udah salah ngga nyadar pula !! kamu itu jelek, jorok, kita itu jijik sama kamu..

Winda : kalau aku ada salah ya minta maaf, aku ngga akan nawarin jualanku ke kalian lagi kok..

Ana : udah deh ngga usah basa basi... lagian apa sih yang kamu jual itu ngga jelas, ngga steril juga makanan cuma bawa penyakit !

Winda : aku cuma batuin bapak sama ibuku kok, ini juga untuk biaya sekolahku sendiri. aku ngga sama dengan kalian anak orang kaya..

Dila : ya harusnya kamu nyadar, udah tau miskin nekat masuk sekolah elit.. duh cape deh..

Winda : maaf sekali lagi maaf kalo aku salah.. udah ya temen-temen aku mau jualan ke kelas sebelah dulu...

Ana : bodo amat.. mau jualan kek, mau jemuran kek, mau renang itu urusan lu !

Winda pun tetap sabar menghadapi watak dari ketiga anak yang selalu menghinanya. bahkan tiada henti-hentinya winda meminta maaf kepada mereka.. winda hanya ingin hidup tenang tanpa permusuhan.. dia memang anak yang baik.. dia berfikir kalau teman-temannya begitu karena sayang sama dia. dan perduli dengan dia..

Suatu ketika, ada acara rapat wali murid.. dan semua murid kelas 3 diharapkan walinya untuk datang ke sekolah.. nah semua murid pun diberikan undangan untuk dititipkan ke orang tuanya.. mereka semua tidak tahu isi undangan tersebut tentang pemanggilan wali murid yang hanya mereka tahu itu undangan buat orang tua dari sekolah..

Keesokan harinya, semua biasa saja proses belajar mengajar pun berlangsung sama.. dan saat tengah jam pelajaran semua wali murid pun datang dan menghampiri anak-anaknya yang sedang belajar, mereka pun memantau pembelajaran anak, melihat perkembangan anaknya disekolah.. dan lain-lain.. dan wali murid pun diperkenankan masuk dan duduk bersama anaknya,,

Hal yang nggak disangka-sangka pun datang dari keluarga Ana, semua teman-temannya pun heran kalau Orang Tua ana sebenarnya adalah penjual sayuran yang sering keliling disekitar sekolah.. ana pun menahan malu, karena sebelumnya dia selalu memamerkan kalau dirinya itu orang kaya dan tajir, dia selalu membanggakan kalau keluarganya itu pengusaha kaya.

Dinda : na.. tadi itu serius orang tua kamu?

Dila : iyatah? bukanya itu tukang sayuran yang sering keliling depan sekolah ya?

Ana : ngga-ngga.. apasih..

Dinda : jawab dulu !! bukanya katamu papa kamu itu pengusaha ya? 

Dila : iya nih.. masa tadi kek bukan pengusaha.. 

Ana : apa sih! udahlah aku mau pergi

Dinda : oh jadi kamu selama ini bohong ya? kamu anak orang miskin?

Dila : idih... ngga malu nih.. dasar ngaku aja udah..

Ana : kalau iya kenapa? kalian masih mau sahabatan kan sama aku?? kita kan udah kenal lama? aku ngga ada temen selain kalian?

Dila : ogah gue temenan sama anaknya tukang sayur... byee aja deh.. 

Dinda : gue juga ogah.. lo aja sana temenan sama terong hahahaha ups... maaf ( mereka pun mengejek ana karena sebenarnya dia bukan dari keluarga orang kaya )

Ana : jahat banget ya kalian, segitunya sama temen.. 

Ana pu menangis, dia sendirian dikelas, kedua temannya sekarang sudah tahu pasti siapa ana sebenarnya.. Winda yang dari tadi hanya diam kemudian mendekati ana lalu menemani ana.. sesekali menghibur ana agar tetep tersenyum.

Ana : makasih ya winda.. aku ngga tau lagi mau gimana.. aku minta maaf sama kamu..

Winda : engga apa-apa kok, kita sama. kita bukan orang kaya, tapi setidaknya kita masih punya harga diri.. bahkan harta itu bukan segala-galanya kok buat menilai status seseorang.

Ana : iya sekarang aku tahu, kalo kita harus jadi diri sendiri untuk mencari teman sejati.. ngga perlu berpura-pura kaya, atau yang lainnya agar diakui.

Winda : nah gitu dong pinter.. yaudah kita kan sekarang temen.. bantuin aku jualan yuk?

Ana : siap deh... aku yang nawarin ya kamu yang bagian bungkus gorenanganya.. 

Winda : siap bos...

Contoh Naskah Drama Persahabatan Terbaik

Mereka pun bahagia, walaupun sebelumnya ana menghina winda tetapi berkat kesabarannya winda sekarang pun mereka berteman, ana yang mulai sadar akan pentingnya persahabatan sejati kini mulai mengerti untuk saling mengisi, dan membantu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Didiklah Anak didik kita seperti mendidik anak sendiri

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.